Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
A.Pendahuluan
1.)Pengertian
Subnetting adalah sebuah mekanisme perhitungan pembagian network menjadi network dengan skala yang lebih kecil, biasa disebut subnet.IP address adalah sebuah sistem pengalamatan unik setiap host yang terkoneksi ke jaringan berbasis TCP/IP.
2.)Latar Belakang dan Bahasan Permasalahan
Membahas tentang subnetting, fungsi subnetting,dan cara subnetting yang digunakan untuk membagi network ID.
3.)Maksud dan Tujuan
Untuk berbagi ilmu dan pengalaman ke pembaca tentang subnetting.
4.)Hasil yang Diharapkan
Pembaca maupun penulis mampu memahami dan menerapkan subnetting didunia industri maupun pribadi.
B.Pembahasan
Tadi saya menjelaskan bahwa subnetting itu merupakan teknik memecah jaringan (network) menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil serta untuk meminimalisir terjadinya kebocoran IP. Pada awal mula design IP address, IP address dibagi dalam beberapa kelas. Kelas IP dibedakan berdasarkan jumlah bits network ID. Masing masing kelas memiliki jumlah netowrk yang berbeda, dan jumlah host di tiap network yang berbeda pula. Pembagian ip address berdasarkan kelas ini sudah mulai ditinggalkan digantikan dengan sistem CIDR. Akan tetapi, ada baiknya kita coba lihat sejarah kelas IP address ini.
Kelas A
IP address kelas A biasa digunakan untuk jaringan dengan skala besar. Bits pertama di dalam IP address kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Bits kedua sampai bits ke delapan merupakan sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Dengan jumlah host identifier sampai 24 bits, artinya kelas A memiliki 16,777,214 host.
Kelas B
Kelas B biasa digunakan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B biasanya berupa bilangan biner 10. 14 bit berikutnya merupakan network identifier. Sisa 16 bit merepresentasikan host identifier. Ip address kelas B memiliki 65,534 host.
Kelas C
Digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama bernilai biner 110. Kemudian 21 bit selanjutnya merupakan network identifier. Dan 8 bit sisanya merepresentasikan host identifier. Dengan begitu IP address kelas C memiliki 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D
merupakan alokasi IP address yang disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast
Kelas E
merupakan IP alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Akan tetapi pada perkembangannya, alokasi kelas IP address dengan metode ini dirasa sudah tidak cocok dan sekarang kita beralih menggunakan metode Classless Inter-Domain Routing (CIDR).
C.Tujuan Subnetting
Subnetting memiliki tujuan, yaitu :
- Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
- Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak
- Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dengan topologi fisik jaringan
- Penggunaan IP address yang lebih efisien
Keuntungan subnetting antara lain, yaitu :
- Menyederhanakan administrasi dengan bantuan router, jaringan dapat dipecah ke dalam bagian-bagian lebih kecil yang dapat dikelola lebih mudah dan efisien
- Perubahan struktur jaringan internal tidak berdampak pada jaringan di luar suatu jaringan
- Keamanan jaringan yang lebih baik
- Pembatasan lalu lintas jaringan. Dengan bantuan router dan subnetting, lalu lintas data dalam jaringan diminimumkan.
Sebelum saya menerangkan proses dan langkah-langkah subnetting, saya akan menjelaskan apa itu subnet mask,ip address,network,dan broadcast biar kalian mengerti itu semua tidak hanya mengetahui.
- Subnet mask merupakan nilai yang dibentuk dari angka biner 32 bits. sama seperti IP address. Dari angka biner 32 bits ini, juga dipisahkan dengan tanda dot pada setiap octet. Fungsi dari subnet mask ini adalah membedakan network id dan host id. pada gambar kelas IP, kita bisa melihat alokasi nilai bits pada masing - masing identifier. Didalam subnet mask semua bit yang dialokasikan untuk network id diwakili oleh angka biner 1 sedangkan semua bit alokasi host id akan diwakili oleh angka biner 0. Selain membedakan identifier, subnet mask juga digunakan untuk menentukan letak suatu host, apakah di jaringan yang masih dalam satu segmen, atau sudah berbeda segmen.
- Network address dan broadcast address tidak dapat dipasang dalam sebuah perangkat.
Contoh, kita memiliki IP address 192.168.0.1 dengan subnet mask 255.255.255.0
maka untuk mendapatkan nilai network address dan boradcast address, kita bisa
membuat perhitungan seperti berikut :
IP address 192.168.0.1 11000000.10101000.00000000 .00000001
Untuk mendapatkan nilai network address, ubah semua bit dalam alokasi host-id menjadi bernilai 0.
Susunan bit awal 11000000.10101000.00000000 .00000001
Susunan bit network address 11000000.10101000.00000000 .00000000
Dotted-decimal network address 192 168 0 0
Untuk mendapatkan nilai ubah semua bit dalam alokasi host-id menjadi bernilai 1.
Susunan bit awal 11000000.10101000.00000000.00000001
Susunan bit broadcast address 11000000.10101000.00000000.11111111
Dotted-decimal broadcast address 192 168 0 255
Jadi untuk ip address 192.168.0.1 dengan subnet mask 255.255.255.0, memiliki network address 192.168.0.0 dan broadcast address 192.168.0.255.
- IP Address adalah alamat atau identitas numerik yang diberikan kepada sebuah perangkat komputer agar komputer tersebut dapat berkomunikasi dengan komputer lain. Alamat atau Identitas tersebut berupa nomer yang terdiri dari 4 blok bilangan desimal yang nilainya terbatas dari angka 0 sampai 255.
-Pertama tentukan jumlah subnet
-Lalu tentukan host per subnet
-Blok subnet
-Alamat broadcast
-Alamat Network
-Range IP valid
-Gateway
Mungkin cuman itu yang bisa saya sharing kali ini.Untuk penjelasan cara menentukan jumlah subnet,host per subnet,blok subnet,broadcast,network,IP valid,dan gateway saya akan paparkan di artikel berikutnya nanti.
H.Referensi
Mikrotik.ID
Nanda Elang
Cukup sekian untuk postingan kali ini, terima kasih telah mengunjungi blog saya. Semoga Bermanfaat :v
EmoticonEmoticon